Jumat, 13 Maret 2009

Berat, Tantangan Pembangunan NTB


Oleh

Rusliadi

Tantangan pembangunan di NTB dinilai cukup berat. Hal ini terlihat dari beberapa factor. Antara lain, masih tingginya angka kemiskinan. Secara nasional, jumlah angka kemiskinan di NTB menempatkanya pada urutan ke enam. Selanjutnya Indeks pembangunan manusia (IPM) NTB masih diurutan ke 32 terendah nomor 2 dari 33 provinsi.

Demikian diasumsikan perwakilan Bank Dunia (the world bank) Ihsan Haerudin saat menyampaikan latar belakang perencanaan Public Expenditure Analysis Capacity Harmonization (PEACH) NTB dalam kegiatan Lokakarya PEACH (Analisis pengeluaran public peningkatan kapasitas) di Aula Bappeda NTB Kamis (5/3) kemarin. Di mana faktor dijadikan latar belakang akan digelarnya PEACH di NTB yang berdasarkan assesmen yang telah dilakukan 15-17 Januari 2009 lalu.

Ihsan menambahkan factor lainnya yang melatarbelakangi beratnya pembangunan di NTB adalah rendahnya pendapatan perkapita NTB yakni berada pada urutan ke tiga terendah secara nasional. Selain itu, kesenjangan pendapatan antaran sector pertambangan (sektor ekstraktif) dengan sektor pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih rendah, berkisar 95 berada di bawah rata-rata nasional.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB yang masih didominasi pertambangan, padahal penduduk yang bekerja di sektor pertambangan kurang dari 1,6 persen di banding yang bekerja di sektor pertanian. Lainnya, lanjut Ihsan, tingginya marginalisasi kaum perempuan.

Diakui Ihsan, pertumbuhan penerimaan provinsui terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hanya saja, hal itu belummaksimal digunakan untuk peningkatan investasi pembangunan. Alokasi angaran selama ini menurutnya masih berkutat pada sektor-sektor kunci yang rendah, dan secara relative terhadap sektor pemerintahan umum.

Penganggaran dinilai selama ini lebih dititik beratkan pada anggaran rutin. Serta kapasitas realisasi anggaran, serta untuk investasi pembangunan di tahun 2008 masih terbilang rendah. Ihsan katakan, hadirnya Gubernur baru NTB 2008-2013 dengan mencanangkan visi-misi di antaranya, mewujudkan tata pemerintahan yang baik, mendorong alokasi anggaran yang pro rakyat miskin dan pengembangan ekonomi masyarakat yang handal diharapkan dapat terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar