Jumat, 11 Agustus 2017

Kho Ping Hoo - BKS#11 - Suling Emas Dan Naga Siluman

Kho Ping Hoo - BKS#11 - Suling Emas Dan Naga Siluman
 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1Suling Emas Dan Naga Siluman

Seri : Bu Kek Siansu #11

Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo

Puncak-puncak gunung menjulang tinggi di sekeliling, berlumba megah menembus awan. Sinar matahari pagi merah membakar langit di atas puncak di timur, mengusir kegelapan sisa malam dan menyalakan segala se­suatu di permukaan bumi dengan cahaya­nya yang merah keemasan. Salju yang menutupi puncak-puncak tertinggi seperti puncak-puncak Yolmo Lungma (Mount Everest), Kancen Yunga, dan Kongmaa La, berkilauan dengan sinar merah matahari pagi, seolah-olah perut gunung-gunung itu penuh dengan emas murni. Daun-daun pohon yang lebat seperti baru bangkit dari tidur, nyenyak dibuai kege­lapan malam tadi, nampak segar berman­dikan embun yang membentuk mutiara­-mutiara indah di setiap ujung daun dan rumput hijau. Cahaya matahari mencip­takan jalan emas memanjang di atas air Sungai Yalu Cangpo yang mengalir te­nang, seolah-olah masih malas dan ke­dinginan.

Sukarlah menggambarkan keindahan alam di Pegunungan Himalaya ini di pagi hari itu. Pagi yang cerah dan amat in­dah. Kata-kata tidak ada artinya lagi untuk menggambarkan keindahan. Kata-kata adalah kosong, penggambaran yang mati, sedangkan kenyataan adalah hidup, seperti hidupnya setiap helai daun di antara jutaan daun yang bergerak lembut dihembus angin pagi.

Seperti biasa, dari semenjak dahulu sekali sampai sekarang ini, yang bangun pagi-pagi mendahului sang surya ha
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#11 - Suling Emas Dan Naga Siluman Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 10 Agustus 2017

Wiro Sableng #177 : Jaka Pesolek Penangkap Petir

Wiro Sableng #177 : Jaka Pesolek Penangkap Petir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM

GADIS BERKUMIS HALUS TATAP ORANG-ORANG YANG ADA DI HADAPANNYA LALU BERKATA."NAMAKU JAKA. ORANG MENYEBUTKU JAKA PESOLEK. KARENA AKU MEMANG, SUKA BERDANDAN. KALIAN SUDAH MELIHAT DIRIKU. BEGINILAH KEADAANKU." "AKU ... AKU MASIH BELUM MENGERTI" KATA MAYAT ANEH KETIGA. "SAHABAT INI SEBENARNYA SEORANG JAKA ATAU SEORANG GADIS?" JAKA PESOLEK TERSENYUM. DIA KEDIPKAN MATA PADA MAYAT ANEH KETIGA. "KALAU DITANYA AKU INI SEORANG PERJAKA ATAU SEORANG GADIS MAKA AKU ADALAH KEDUA DUANYA."

SATUPETI mati hitam melesat di udara seolah terbang hendak menembus langit. Di ufuk timur sang surya memancarkan cahaya benderang namun belum mampu meredam kesejukan pagi.

Di atas peti mati Empat Mayat Bersaudara atau Empat Mayat Aneh duduk uncang-uncang kaki. Sesekali terdengar mereka tertawa cekikikan, "Gadis di dalam peti. Tubuhnya molek. Aku yakin dia cantik sekali. Tapi mengapa wajahnya aneh menyeramkan. Hidung berada di pipi! ihh... bagaimana mau menciumnya! Hik... hik...
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #177 : Jaka Pesolek Penangkap Petir Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1