Kamis, 27 Oktober 2016

BERITA + DATA = KAYA

BERITA + DATA = KAYA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

01 Pebruari 2007 – 07:55 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 0 / 0 votes) Serial News for Wealth

Dalam jurnalistik ada satu (dari sekian banyak) kriteria untuk menentukan apakah satu peristiwa layak berita atau tidak. Kriteria itu adalah besarnya dampak atau magnitude dari berita itu. Semakin berita memiliki dampak besar, semakin besar pula nilai berita itu. Maka berita Tsunami di Aceh di penghujung tahun 1994 atau gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten tahun 2006 masuk kategori berita besar, karena besarnya dampak yang ditimbulkannya.

Dalam diskusi kita mengenai dampak ekonomi dari satu berita berikut apa hubungannya dengan kita, tidak bisa lain kita harus juga berpikir mengenai magnitude. Lebih spesifik lagi, pertanyaan yang pantas kita majukan adalah, apa dampak dari satu peristiwa terhadap ekonomi. Mau lebih spesifik lagi? Mari kita bertanya, apa dampak dari satu peristiwa terhadap pasar. Hanya dengan mengetahui dampak dari satu peristiwa terhadap pasar kita bisa mengambil manfaat dari peristiwa itu.

Penawaran dan Permintaan Dalam bahasa teknis, berbicara mengenai pasar berarti kita berbicara mengenai permintaan dan penawaran. Kalau kita berbicara mengenai perubahan pasar, maka kita berbicara salah satu dari keduanya, atau kedua-duanya. Kita ambil saja contoh yang pernah dikemukakan sebelumnya. Fakta yang dikemukakan dalam satu berita adalah hujan deras
... baca selengkapnya di BERITA + DATA = KAYA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 23 Oktober 2016

Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata

Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SEJAK dinihari gumpalan awan hitam menggantung di udara. Paginya walaupun sang surya telah menampakkan diri namun karena masih adanya awan hitam itu, suasana kelihatan mendung sekali.Kokok ayam dan kicau burung tidak seriuh seperti biasanya, seolah-olah binatang-binatang itu tidak gembira menyambut kedatangan pagi yang tiada bercahaya itu. Di lereng timur Gunung Slamet, seorang laki-laki tua yang mengenakan kain selempang putih berdiri di depan teratak kediamannya. Janggutnya yang putih panjang menjela dada melambai-lambai ditiup angin pagi. Orang tua ini menengadah memandang kelangit.

"Mendung sekali pagi ini..." katanya dalam hati. Untuk beberapa lamanya dia masih berdiri di depan teratak itu. Kemudian terdengarlah suaranya berseru memanggil seseorang.

"Untung! Kau kemarilah . . . "

Meski umurnya hampir mencapai delapan puluh, namun suara yang keluar dari mulut orang tua itu keras lantang dan berwibawa. Sesaat kemudian seorang pemuda sembilanbelas tahun muncul dari dalam teratak. Parasnya tampan. Dia mengenakan sehelai celana pendek sedang dadanya yang tidak tertutup kelihatan bidang tegap penuh otot-otot.

"Empu memanggil aku . . .?"
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 14 Oktober 2016

Luka Tak Berdarah

Luka Tak Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa malam membawa secangkir racun di hatiku, membuatku lumpuh tak berdaya. Awalnya aku sudah cukup bahagia. Karena OVJ yang menemani malamku, serta mulai membuka kehidupan baruku. Namun Dedy mengahancurkan semangat hidupku, Dia patahkan sayapku lagi, dia membuatku trauma kembali. Apakah ini sifat aslimu? Satu tahun lebih aku mengenalmu, tak pernah kamu separah itu melontarkan kata-kata kasar padaku. Sekarang malah kamu caci maki aku sepuas hatimu. Apa karena kamu telah mengenalnya?” Aku salah mengenalmu selama ini. Malam penuh luka, berhujan air mata, serta kamu iris-iris hatiku hingga hancur.

Dedy sms: “Maaf menganggu. Aku harap sekarang jangan pernah menghubungiku lagi ataupun mengganggu hubunganku dengan Cinta, karena aku sudah tidak peduli dengan hidupmu. Kamu dekat dengan Dendy ataupun jadian dengannya silahkan itu terserah kamu. Aku punya hak untuk hidupku. Masalah Flasdisk dan Uang itu ambil, itung-itung itu sedekahku untuk kamu. Jangan ganggu Cinta karena aku yang mengejar-ngejarnya. Bukan Cinta. Thanks…”

Setelah membaca pesannya, tak terasa air mata pun
... baca selengkapnya di Luka Tak Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 13 Oktober 2016

TEROR EKONOMI – INDIKATOR PALSU IHSG

TEROR EKONOMI – INDIKATOR PALSU IHSG Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

13 Oktober 2008 – 05:58 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Hendri Bun

(Rate: 8.00 / 1 votes)

Pernahkah Anda menyaksikan film di mana banyak orang terbirit-birit ditodong perampok? Film tersebut ternyata drama komedi. Si penodong adalah seorang ayah yang kepepet karena anaknya sakit, dan senjata yang digunakan adalah pistol kosong tanpa peluru. Komedi itu sedang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Terorisnya adalah bursa saham, pistol kosongnya adalah indeks harga, korbannya adalah investor yang tak pernah berpikir soal pistol kosong, penontonnya adalah kita semua yang tegang karena, seperti umumnya penonton yang “baik”, mengidentifikasikan diri sebagai korban.

Teror itu datang ketika indeks-indeks harga saham di berbagai bursa, praktis di seluruh muka bumi ini, berjatuhan. Kolaps masal itu terjadi karena indeks saham-saham unggulan di altar bursa saham dunia, New York Stock Exchange, terjun bebas. Ada banyak penjelasan yang cukup masuk akal mengapa indeks Dow Jones Industrial Average terpuruk, tapi sulit mencari penjelasan yang sama terkait dengan indeks di bursa-bursa lain, kecuali karena alasan panik dan takut — efek ps
... baca selengkapnya di TEROR EKONOMI – INDIKATOR PALSU IHSG Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 02 Oktober 2016

Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu

Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SATU

Hujan lebat menggebrak bumi. Guntur menggelegar berkepanjangan. Kilat sambar menyambar. Bumi Tuhan seperti hendak kiamat. Saat itu baru lepas tengah hari. Tapi hujan lebat, gumpalan awan menghitam membuat suasana seperti dicengkram gulitanya malam.

Karena sulit melihat jalan yang ditempuh, apalagi mulai mendaki dan berbatubatu, penunggang kuda itu tidak berani bergerak cepat. Sesekali binatang tunggangannya yang sudah letih itu tergelincir dan meringkik. Suara ringkik kida, deru hujan yang menggila, gelegar guntur dan kiblatan kilat membentuk suara dahsyat yang menegakkan bulu roma!

Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba beberapa tombak di hadapannya, di jalan yang mendaki dan berbatu oadas, penunggang kuda itu melihat cahaya, tepatnya nyala api. Sungguh sulit dipercaya. Dan lebih tak dapat dipercaya lagi, ketika dia mendekati nyala api itu ternyata adalah nyala sebuah obor.

Obor ini dipegang oleh seora
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu