Kamis, 11 Februari 2010

DBD Merambah di NTB

oleh Rusliadi

Catatan Dinas Kesehatan NTB menyebutkan kasus DBD di NTB cukup tinggi di NTB, angkanya setahun terakhir 441 kasus, tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal. Mataram untuk penyakit ini paling banyak terkena sebanyak 310 kasus, disusul Lombok Barat (Lobar) sebanyak 60 kasus dan Lombok Timur (Lotim) 50 kasus. Kasus DBD di NTB ini ketika pergantian musim terjadi terus merambah dan menyerang masyarakat.
Banyaknya penderita DBD di Mataram itu terang Jelantik diakibatkan kurangnya kesigapan masyarakat. Seperti dalam hal menguras bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas dan tidak membiarkan air tergenang.
Sementara, penyakit cikungunya, meski sebagai penyakit yang tidak mematikan, namun dirasa cukup meresahkan. Angka penderita hampir ribuan. Yakni sebanyak 814 kasus. Kabupaten Lombok Utara (KLU) paling banyak ditemukan kasusnya sebanyak 576 kasus, disusul Lotim sebanyak 134 kasus dan Lobar sebanyak 104 kasus.
Dijelaskan Jelantik, mengingat perkembangan kasus dua jenis penyakit tersebut, dimana setiap tahun selalu ada kasus yang ditemukan. Sehingga NTB masuk dalam kategori endemic penyakit DBD dan cikungunya tersebut.
DBD, terangnya merupakan jenis penyakit yang diketahui ditularkan melalui gigitan nyamuk. Untuk menghidari kehadiran penyakit mematikan ini, gejala yang dapat menimbulkan tumbuh subur perkembangbiakan nyamuk harus diputus. “mata rantai perkembangan nyamuk itu harus diputus,” cakapnya.
Seperti memasuki pergantian musim seperti sekarang, Jelantik menyarankan masyarakat agar benar-benar memperhatikan aspek kebersihan dan sadar akan pola hidup sehat. Masyarakat harus jeli melihat ada jentik nyamuk. Sehingga cepat mengambil sikap. “Kalau ingin bebas DBD bebaskan diri dari jentik. Dan itu semua dimulai dari partisipasi masyarakat. Tanpa itu, mustahil,” tegasnya.
Selanjutnya, jenis penyakit lain yang harus diwaspadai pada saat pergantian musim sebut Jelantik adalah Inpeksi Saluran pernafasan akut (ISPA), Diare atau mencret dan malaria. Khusus bagi diare, diakui meski pernah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Lotim, namun saat ini berdasarkan pantuan bulanan Dikes NTB, disimpulkan NTB masih aman.